Quantcast
Channel: Good News from Indonesia » Akhyari Hananto
Viewing all 811 articles
Browse latest View live

Di Kawasan ini, Pantai dan Kebun Binatang Berpadu

$
0
0

Berjalan-jalan ke Kota Singkawang rasanya belum lengkap jika tidak mengunjungi Sinka Island Park, sebuah kawasan wisata yang berada di kawasan Jalan Malindo Teluk Karang, Singkawang, Kalimantan Barat.

Sinka Island Park merupakan kawasan wisata terpadu yang memiliki pesona pantai yang masih alami dan ada juga kebun binatang Sinka Zoo. Pantai di Sinka Island memiliki karakteristik bebatuan di sekitar area pantai. Air lautnya yang bening dengan ombak yang relatif tenang menjadikan pantai di Sinka Island Park menjadi salah satu favorit warga Singkawang.

Uniknya, pengunjung Sinka Island Park dapat menikmati pemandangan pantai dengan menaiki delman yang dapat di sewa di sekitar area wisata yang berada di Provinsi Kalimantan Barat ini. Selain menikmati pantai, pengunjung di sini juga bisa menikmati fasilitas pendukung lain seperti kolam renang. Lelah beraktivitas, pengunjung dapat menikmati aneka sajian kuliner yang menggugah selera.

Bosan dengan suasana pantai, pengunjung juga bisa mengunjungi Sinka Zoo yang masih berada dalam area Sinka Island Park. Sinka Zoo menjadi kebun binatang yang memiliki topografi berbukit-bukit dan menjadi salah satu arena paling populer di kawasan ini. Sekilas, konsep yang dimiliki Sinka Zoo hampir mirip dengan Taman Safari Indonesia. Di sini, pengunjung dapat berkeliling kebun binatang menggunakan mobil sambil melihat koleksi hewan yang dimiliki Sinka Zoo seperti kerbau albino dan rusa.

Sinka Zoo memiliki koleksi beberapa jenis satwa seperti aves sebanyak sekitar 137 ekor, mamalia sekitar 117 ekor serta jenis reptil sebanyak 30 ekor. Total keseluruhan koleksi yang dimiliki Sinka Zoo sekitar 275 ekor. Beberapa jenis satwa yang ada di sini yakni harimau, gajah, singa, jerapah, siamang, beruang madu, burung kakatua, burung merak, ular, kera, dan orangutan. [Tauhid/IndonesiaKaya]


Raising Giants

$
0
0

Raising Giants: Celebrating Indonesian Startups

Entrepreneurs, Mentors, and Angel Investors Gather to Collaboratively Bring Indonesia’s Entrepreneurship Communities Forward in Building a Generation of Successful Indonesian Startups

To ignite the spirit of real entrepreneurship, Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) presents “Raising Giants – Celebrating Indonesian Startups”. Raising Giants will be held on 6 November 2015, with the aim to celebrate the success of startups, as well as to appreciate mentors and angel investors who have dedicated their time and expertise to help young entrepreneurs. This is an event boasting real entrepreneurship experience, where audience will not only hear inspiring and success stories, but would as well get a glimpse of startup struggle, and how experienced entrepreneurs overcome these challenges.

“We hope Raising Giants will be able to push our young generation to be the Generation Breakthrough,” stated Agung Bezharie, Raising Giants Project Leader, “Starting up may be difficult, but it’s a necessary journey before one can make a difference. We want our audience to know they won’t be facing these challenges alone. There are a lot of people who are supporting them.” he continued.

Raising Giants aims to support Indonesia’s economic cycle and will bring forward a series of talk shows from GEPI entrepreneurs, mentors and angel investors. A line of experienced entrepreneurs show their support for this event, such as Abraham Viktor from Wedlite.com, Yudhi “Domex” Mandey from Wavoo, Rein Mahatma from Startupbisnis.com, Hadi Wenas, CEO of MatahariMall.com, Luke Roush from Sovereign’s Capital, Rama Dhonanto, co-founder of Sportdeca.com, and Iwan Tjam, CEO of Indomog.

Raising Giants offers a fresh perspective on entrepreneurship. Startup enthusiasts are invited to join this event at @america, Pacific Place Mall, starting from 14:00 until 17:00.The event expects to welcome 400 audiences from college students, entrepreneurs, mentors, investors, enablers, and startup enthusiasts from all kinds of backgrounds. After the public session, which ends at 17:00, the event continues with incubatees’ graduation and pitching session as well as the introduction of new angel investors, open for invitation only.

Inilah Kitab Kamasutranya Orang Bugis

$
0
0

By Eko Rusdianto

PADA malam sebelum hari pernikahannya, Hariyadi menerima pertanyaan dari seorang tetua. “Kau sudah bisa mengelilingi dapur tujuh kali, kah?” Sambil berkelakar pemuda 28 tahun itu menjawab, “Jangankan tujuh kali, 20 kali dan angkat dapur pun bisa.” Maka mulailah ritual itu.

Hariyadi lantas digiring masuk ke kamar, berdua saja dengan tetua itu. Dalam tradisi di Luwu, Sulawesi Selatan, adegan itu dikenal dengan nama makkandre guru (belajar). Si calon pengantin akan diberi wejangan tentang bagaimana menggauli, memperlakukan, dan merawat istrinya.

Dapur adalah kiasan untuk perempuan. Artinya seorang laki-laki harus benar-benar mengenal perempuan (istrinya). Mengetahui lekuk dan seluk beluk, sebagaimana mengetahui dapur sebagai tempat menyimpan makanan, dan salah satu sumber kehidupan. Dalam ritual makkandre gurucalon pengantin pria tak hanya dinasihati bagaimana membahagiakan istri di ranjang namun juga bagaimana memperlakukan istri dengan cara layak dan terhormat.

Orang Bugis, 1860. Litografi: KITV.

Filolog Universitas Hasanuddin Makassar, Muhlis Hadrawi, yang juga menulis buku Assiklaibineng: Kitab Persetubuhan Bugis, mengatakan jika sejak masa lalu perempuan menjadi simbol kewibawaan yang harus mendapat perhatian lebih. “Di Bugis, perempuan itu adalah makhluk yang mulia,” katanya.

Sejak 1997 Muhlis telah mengumpulkan sebanyak 49 manuskrip kerajaan dan catatan dari lontara Bugis dan Makassar perihal seksualitas. Menurut Muhlis Assikalibineng tidak seperti kitab persetebuhan yang lain, yang hanya menampilkan erotisme dan sensualitas. Kitab ini menekankan pula pentingnya laku serta tata cara yang berlandaskan rasa saling menghargai.

“Di Assikalaibineng, tidak dibolehkan seorang laki-laki membangunkan sang istri untuk melakukan hubungan seksual, apalagi bila istri sedang capek,” katanya. “Itu sama saja menjadikan perempuan sebagai budak.”

www.assikalaibineng.biz.id

Assikalaibeng diciptakan sebagai pegangan laki-laki, untuk membahagiakan perempuan. Dalam Assiklaibineng perempuan digambarkan lebih detail hingga bagian tubuh yang tersembunyi. Misalkan, dalam Serat Centini di Jawa atau pun Kamasutra dari India, menyebut klitoris hanya sekali itu saja. Sementara di Assikalaibineng, klitoris disebutkan hingga bagian paling dalam, sampai empat bagian.

“Bayangkan, Assikalaibineng sudah menjelaskan bagaimana foreplay, untuk mencapai klimaks secara bersama,” kata Muhlis. “Jadi kemudian bila ada laki-laki yang lebih duluan klimaks dibandingkan perempuan, maka hubungan itu dianggap gagal.”

Tak hanya itu, masyarakat Bugis pun tak membenarkan seorang lelaki, memberikan punggung atau pindah kamar tidur saat selesai berhubungan seks dengan istri. Melainkan, harus tidur bersama dan saling berpelukan.

Meski demikian, Assikalaibineng adalah kitab yang menjelaskan seks dan hubungannya dengan Islam, dimana semua diawali dengan basmallah dan wudhu. “Jadi Assikalaibineng menuliskan, bila ingin berhubungan dengan istri, sebaiknya dilakukan setelah salat isya, agar tidak merusak wudhu dan memiliki waktu yang lebih lama sebelum mencapai waktu subuh,” kata Muhlis.

Menurut Muhlis, Assiklaibineng ditulis atau buah pikiran dari Syech Yusuf. Kemudian, pengetahuan-pengetahuan itu terus bertambah dan mengalami reproduksi. “Dari puluhan manuskrip yang saya kumpulkan, semua tak sama persis. Selalu ada penambahan dan improvisasi dalam memandang (hubungan),” katanya.

Sebelumnya pengetahuan akan seksualitas disebarkan melalui bahasa tutur. Dilakukan secara hati-hati dan dikhususkan pada pasangan yang akan menikah. Dalam lontara terdapat larangan pernikahan sesama jenis (homoseksual). Hukuman bagi mereka yang melakukan homoseksual adalah pengusiran keluar kampung atau bahkan ditenggelamkan di lautan. Homoseksual dianggap sama dengan perzinahan.

Dalam catatan sejarah, pengusiran juga dilakukan kepada seorang yang hanya memburu kepuasan. Seperti yang pernah terjadi di Bellawa, sebuah kerajaan kecil dalam wilayah Wajo. Dikisahkah tentang seorang raja bernama La Malloroseng membangun rumah di sisi jalan yang hendak ke pasar untuk memantau perempuan yang disenangi untuk ditidurinya. Rakyat yang gusar mengusir sang raja keluar kampung dan membakar rumahnya. Dia pun diberi gelar anumerta Petta Masuange (Tuan Mesum).

Kejadian serupa juga pernah menimpa Raja Bone La Icca. Lontarameriwayatkan sang raja selalu merebut istri orang hanya untuk kepuasannya. Rakyat marah dan menumbuk tubuhnya di bawah tangga istana sampai mati. Maka diberilah raja naas itu mendapat gelar anumerta La Icca Matinroe ri Adengenna (Raja yang tidur di bawah tangga). “Kenapa dia mati ditumbuk, supaya darahnya tidak mengotori tanah,” pungkas Muhlis.

Historia.id

Kitab Kamasutra dari Jawa

$
0
0

Belum lama ini, web ini bercerita tentang naskah sejenis kamasutra dari Bugis, yang ini adalah ‘kamasutra’ dari Jawa.

Pada awal abad ke-19 di Jawa, muncul sebuah karya sastra  spektakuler, Serat Centhini. Nama resminya Suluk Tembangraras. Serat ini digubah pada sekitar 1815 oleh tiga orang pujangga istana Kraton Surakarta, yaitu Yasadipura II, Ranggasutrasna, dan R. Ng. Sastradipura (Haji Ahmad Ilhar) atas perintah K.G.P.A.A. Amengkunegara II, atau Sinuhun Paku Buwana V.

Kerja keempatnya menghasilkan karya setebal 4.000 halaman lebih yang terbagi atas selusin jilid. Beberapa jilid di antaranya memuat ajaran erotika yang dibalut dengan mistisisme Islam dan Jawa. Banyak pihak yang menganggap Serat Centhini adalah Kamasutra Jawa.

Serat Centhini  terdiri atas 722 tembang (lagu Jawa), bicara soal seks dan seksualitas. Seorang kontributor sebuah surat kabar Prancis, Elizabeth D. Inandiak, menerjemahkannya ke dalam bahasa Prancis, dengan judul Les Chants de l’ile a dormir debout le Livre de Centhini (2002).

“Saya tak pernah membayangkan sama sekali bahwa seks bisa bergabung dengan mistik,” katanya dalam kuliah umum ‘Erotika Nusantara: Serat Centhini’ di Teater Salihara, Jakarta, beberapa saat yang lalu.

Dalam Centhini, seks tak diartikan hanya sebagai pertemuan dua alat kelamin manusia, tetapi dituliskan jika hanya cuma bersetubuh, nanti lama-lama bisa busuk. Seks dapat berarti puncak erotika. Dalam menjelaskan arti erotika, Inandiak tak hanya menjabarkannya dari istilah Barat, tetapi juga menggalinya dari khazanah istilah lokal.

Padanan kata ini, menurut Inandiak, dapat ditemukan dalam Centhini. Beberapa kata yang artinya sama dengan erotika misalnya ajigineng, terangsang, nafsu berahi, cinta syahwati, asmaragama (seni bercinta), kasmaran, naluri seksual, pengumbaran nafsu, dan mabuk kepayang. Masyarakat Jawa telah mempunyai konsep dan kata mengenai erotika. Erotika tidak sepenuhnya datang dari Barat.

Penerjemahan Serat Centhini itu tak mudah, Inandiak mesti menghadapi dua pendapat ekstrem para ahli sastra Jawa. Satu kelompok berpendapat Serat Centhini terlalu kotor untuk diterjemahkan, karena memuat ajaran dan kata-kata kotor, cabul, dan kasar.

Ahli lain menilai, Serat Centhini sangat adiluhung, sehingga tak bisa diterjemahkan. Kalau pun diterjemahkan, nilai estetis Centhini akan berkurang. Kedua pendapat itulah yang menyebabkan Serat Centhini tak diterjemahkan selama hampir satu abad.

Beberapa jilid Serat Centhini memang memuat ajaran-ajaran kotor dan cabul. Penuh adegan persanggamaan dan pelepasan hasrat seksual yang tak terbatas suami dan istri, juga di luar pernikahan. Petualangan Cebolang, remaja yang lari dari rumah orangtuanya karena menilai dirinya berdosa besar, menjadi simbolisasinya.

Dalam pelariannya, dia bersanggama dengan orang yang berbeda, tak peduli laki, atau perempuan di banyak tempat. Perbuatannya itu tak lain untuk menebus dosa-dosanya. Cebolang menganggap hanya dengan menceburkan diri ke perbuatan yang hina kesalahannya diampuni. (asp) viva.co.id

Siapa Pemilik Mobil Pertama di Indonesia?

$
0
0

Tahukah Anda siapa pemilik mobil pertama di Indonesia? Jika Anda beranggapan pemilik mobil pertama di Indonesia adalah dari kalangan Belanda, ternyata salah besar. Justru pemilik mobil pertama di Indonesia adalah orang asli Indonesia, yaitu Sri Susuhunan Pakubuwono ke-10 atau PB X pada 1894 dengan merek Benz dengan tipe Benz Phaeton.

Kedatangan mobil milik PB X ini bisa dikatakan sebagai mobil pertama yang menjejakkan kaki di bumi Indonesia. Pasalnya, mobil ini didatangkan hanya berselang delapan tahun setelah Karl Benz, pencipta Benz (sekarang Mercedes Benz) dan diakui sebagai pencipta mobil pertama di dunia, membuatnya.

PB X memesan Benz Phaeton dari seorang penjual mobil pertama di Indonesia sekaligus masinis pabrik gula di Probolinggo, yaitu John C Potter. Benz Phaeton milik PB X membutuhkan waktu selama setahun untuk membuatnya sesuai pesanan dan diurus semuanya oleh Potter. Beberapa sumber mengatakan, harga mobil tersebut kala itu mencapai 10 ribu gulden.

Jangan dibayangkan dengan menyandang merek Benz, berarti akan mewah seperti Mercedes Benz sekarang ini. Mobil milik PB X ini menyandang mesin satu silinder berkapasitas 2.000 cc dan bertenaga 5 horse power. Bannya pun masih menggunakan roda kayu, tetapi bisa menampung hingga delapan orang. Tak heran, hingga kini mobil selain menjadi transportasi, juga menjadi penanda status sosial seseorang di masyarakat.

Masuknya mobil pertama di Solo ini malah lebih dulu daripada Belanda kala itu. Belanda baru menerima mobil pertamanya di Den Haag pada 1896. Di Asia Tenggara sendiri, Indonesia mendahului Thailand yang baru membeli mobil pada 1904. Sayangnya, mobil pertama ini terakhir terlihat pada 1924 saat dikapalkan ke Belanda melalui pelabuhan di Semarang, Jawa Tengah, untuk diikutsertakan dalam pameran mobil. Keberadaannya tidak diketahui, tetapi mobil serupa bisa dilihat di museum mobil Leidschendam, Belanda.

Dari sini, beberapa raja lain di Indonesia juga mulai membeli mobil. Contohnya masih dari keluarga raja lain di Solo pada 1907, Kanjeng Raden Sosrodiningrat, yang membeli sebuah mobil Daimler. Kabar burung beredar, PB X tidak mau kalah gengsi dengan gubernur jenderal di Batavia yang memiliki mobil sejenis. Berturut-turut, Bupati Brebes Raden Mas Ario Tjondro pada 1904 hingga Sultan Ternate pada 1913 mulai membeli mobil lain. [*/VTO]

Kompas.com

Inilah Orang Indonesia yang Mampu Merancang, Membuat, dan Menerbangkan Helikopter

$
0
0

Sebagai bagian dari keluarga besar TNI Angkatan Udara kita mungkin kurang mengenal nama Letkol (Pur) Yum Sumarsono.   Ya … beliau adalah bapak helikopter Indonesia. Hingga saat ini, di Indonesia baru ada satu orang yang mampu merancang, membuat, sekaligus menerbangkan pesawat helikopter, yaitu Yum  Sumarsono.  Tidak berlebihan kiranya apabila Pak Yum, (demikian panggilan akrabnya) dijuluki sebagai Bapak Helikopter Indonesia. Letkol (Pur) Yum Sumarsono adalah seorang  ilmuwan, dan penerbang TNI Angkatan Udara, bersama dengan Nurtanio Pringgoadisuryo, Wiweko Soepono dan R.J Salatun, mereka adalah perintis kedirgantaraan di Indonesia. Bila Nurtanio melakukan upaya merintis dalam bidang pesawat bersayap tetap, maka Yum Soemarsono adalah perintis dibidang rotary wing/helikopter.

Masa kecil dilalui di daerah kelahirannya Purworejo, sekolah MULO di Magelang kemudian  sekolah teknik di Bandung.  Setamat dari MULO, Yum malang melintang mencari pekerjaan dari pelayan hotel di Makassar, pelaut, sopir taksi, hingga masinis.  Dari petualangannya inilah Yum mendapatkan banyak pengalaman berharga dalam membentuk mental dan karakternya.

Yum Sumarsono dengan latar belakang helikopter

Yum Soemarsono adalah satu-satunya orang Indonesia yang pernah mendesain, membuat dan menerbangkan helikopter.  Berbeda dengan penemu dan pengembang helikopter lainnya, dia mengembangkan helikopter sendiri berdasarkan pengalaman dan intuisi serta keterampilannya yang tidak diperoleh dari pendidikan tinggi.  Rancangannya berupa Rotor Stabilizer dibuatnya hanya berdasarkan intuisi

Letkol (pur) Yum Soemarsono lahir di Soko, Purworejo, Jawa tengah pada tanggal 10 April 1916.  Beliau adalah anak desa yang mulai tertarik dengan pesawat terbang ketika sering melihat pesawat terbang lalu-lalang di Lapangan Terbang Tidar, Magelang.  Walaupun dikenal sebagai perancang helikopter tapi beliau tidak banyak mengenyam pendidikan tinggi, beliau menekuni dunia helikopter secara mandiri.     Helikopter rancangannya pada saat itu tidak memiliki bentuk seperti helikopter yang dilihat sekarang, namun memiliki dan menerapkan prinsip kerja helikopter. Pada waktu itu informasi tentang perkembangan teknologi heli-kopter sangat sukar diperoleh. Sehingga Beliau hanya mempelajari lembaran stensilan karangan seorang ilmuwan Belanda, Ir. Oyen, tahun 1940 tentang aerodina-mika dan sebuah gambar dari majalah Popular Science bekas pada tahun 1939. Walaupun dengan pengetahuan aerodinamika yang seadanya, pada tahun 1948 Yum Sumarsono dan teman-temannya seperti Wiweko Supono, Nurtanio Pringgoadisuryo berhasil merancang helikopter pertama yang diberi nama RI-H di Desa Tarikasem, Batujamus lereng gunung Lawu. Helikopter tersebut merupakan helicopter pertama yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil   orang Indonesia dan khususnya anggota TNI AU (waktu itu AURI).

Dengan menggunakan mesin sepeda motor BMW 500 cc yang dapat menghasilkan tenaga 24 daya kuda pada 3000 putaran permenit, pesawat helikopter RI-H menjadi kenyataan.     Pembuatannya cukup lama; ketika terjadi peristiwa Madiun 16 Oktober 1948, RI-H baru 25 persen dan baru dapat diselesaikan pada bulan Desember.Yum merencanakan terbang perdana 24 Desember, tetapi rencana tersebut dibatalkan karena Belanda melancarkan Agresi Militer II pada 19 Desember. Untuk menghindari serangan dari Belanda, RI – H disembunyikan disemak-semak disamarkan dengan ditutupi  dedaunan. Tetapi pesawat P-40 Kittyhawk dan P-51 Mustang Belanda yang mendapat tugas menyerang Pangkalan Udara Maospati dapat menemukan lokasi persembunyian RI – H dan menghancurkannya. Beruntung mesin BMW dan rotornya selamat, karena sebelumnya sudah dipreteli terlebih dahulu.


Pesawat RI-H buatan Yum Sumarsono 

Mesin inilah yang menjadi komponen utama helikopter kedua rancangan Yum Sumarsono, yang diberi nama  Helikopter YSH (Yum Soeharto Hatmidji) yang dirancang bersama Soeharto dan Hatmidji, selesai pada tahun 1950 dan dapat melayang setinggi 10 m di lapangan Sekip Yogyakarta.  Namun sayang, tiang rotor YSH ini menyenggol kawat listrik sewaktu diangkut ke Kalijati menggunakan truk.

Berkat prestasinya tersebut, pada tahun 1951, Letkol (Pur) Yum Sumarsono mendapat beasiswa dari perusahaan helikopter Hiller untuk belajar terbang di California, AS. Selain belajar menerbangkan helikopter, beliau juga mengambil kursus desain helikopter di Stanford University. Di sini Beliau juga menunjukkan kepiawaian perhitungan desain rotor blade-nya, yang cuma berbeda satu inci dari rotor blade rancangan Wayne Wiesner, kepala biro desain Pabrik Hiller.


Yum Sumarsono

Pada tanggal 22 Maret 1964 Yum Sumarsono mengalami kecelakaan saat melakukan uji terbang helikopternya yang ke-empat yang diberi nama Kepik. Kecelakaan ini menyebabkan beliau kehilangan tangan kirinya dan sekaligus menewaskan asistennya, Dali. Nama kepik sendiri adalah nama pemberian Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno. “Cinta sampai mati”, begitulah pria kelahiran Purworejo 10 Desember 1916 tersebut dengan  helikopter. Lengan kirinya yang patah akibat kecelakaan saat mengemudikan Kepik, helikopter keempat  buatannya,   tak membuatnya kapok berurusan dengan helikopter.

Kehilangan tangan kirinya membuatnya menemukan suatu alat yang dinamakan throttle collective device untuk mengganti tangan kirinya yang putus. Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memutar collective, salah satu kemudi yang terletak pada sisi kiri penerbang. Alat ini adalah alat satu-satunya di dunia yang dibuat dan digunakannya untuk menerbangkan heli bell 47J2A dan 47G.

Pada tahun 1963 Beliau sempat menjadi pilot helikopter pribadi Presiden Soekarno. Dari tahun 1965 sampai tahun 1972 Beliau bekerja sebagai pilot penyemprot hama tebu dan kelapa. Ketika berhasil memperbaiki dan menerbangkan kembali helikopter Bell 47-J-2A yang kemudian diberi nama Si wallet, nama Yum Soemarsono kembali dikenal publik. Pada bulan Juni 1990 Beliau diundang ke Paris untuk mendemonstrasikan throttle collective device, lengan buatannya itu untuk menerbangkan helikopter BELL 47-G. Bahkan pada usia 83 tahun, bulan Februari 1999, sebelum masuk rumah sakit dan akhirnya pergi selama-lamanya tanggal 5 Maret 1999 karena kanker menggerogoti paru-parunya, Pak Yum masih menerbangkan helikopter. Itulah penerbangan terakhir putra Patih  Purworejo Suryodiprojo dan Ibu Surtini.  Yum Soemarsono meninggal pada tanggal 5 Maret 1999 di Bandung.

(TNI AU)

Pohon Penghasil Kayu Mewah Asli Jawa

$
0
0

Kayu Sonokeling (atau Sanakeling) dikenal sebagai kayu mewah yang asli pulau Jawa, Indonesia. Bersama dengan kayu jati, Sonokeling menjadi primadona. Selain mempunyai tingkat keawetan sangat baik dan kuat, tektur kayu ini khas dan indah. Tidak mengherankan jika harganya pun menjadi mahal. Sayangnya, tumbuhan asli Indonesia (Jawa) ini mulai sulit ditemukan di habitat aslinya, Daftar Merah IUCN mendaftarnya sebagai spesies Vulnerable (rentan).

Nama latin tumbuhan ini adalah Dalbergia latifolia Roxb., dengan nama sinonim Amerimnon latifolium (Roxb.) Kuntze dan Dalbergia emarginata Roxb. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan beberapa sebutan seperti Indonesian Rosewood, Bombay Blackwood, Indian Rosewood, Malabar Rosewood, dan Java palisander. Sedang di Indonesia Sonokeling terkadang disebut Linggota, Sono Sungu, atau Sonobrit.

Sonokeling atau Sanakeling merupakan tumbuhan penghasil kayu keras dari famili (suku) Leguminosae (atau disebut juga Fabaceae). Pohonnya berukuran sedang hingga besar dengan tinggi mencapai antara 20-40 meter. Batangnya mampu memiliki diameter hingga 1,5 meter. Pepagan (kulit bagian luar) berwarna abu-abu kecoklatan dengan alur pecah-pecah membujur.

 

Daun majemuk menyirip gasal. Terdiri atas 5-7 anak daun yang berseling. Ukuran anak daun tidak sama. Bentuknya menumpul lebar, berwarna hijau di bagian atas dan keabu-abuan di sisi bawahnya. Waktu kemarau, Sonokeling menggugurkan daunnya.

Pohon Sonokeling (Dalbergia latifolia) memiliki bunga berukuran kecil dengan panjang sekitar 0,5-1 cm. Bunga terkumpul dalam malai yang tumbuh di ketiak. Buah Sonokeling berupa buah polong berwarna coklat dengan bentuk lanset memanjang dan meruncing di bagian pangkal dan ujungnya. Buah berisi 1-4 butir biji polong berwarna kecoklatan yang agak lunak.

Sonokeling merupakan tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Jawa bagian tengah dan timur. Sebaran alaminya secara global, selain di Indonesia, adalah di India (Andhra Pradesh, Karnataka, Sikkim, Tamil Nadu, Uttar Pradesh) dan Nepal. Habitatnya terutama adalah hutan hujan tropis dengan ketinggian di bawah 600 meter dpl. Tumbuh secara berkelompok terutama di daerah berbatu, kering, dan kurang subur yang mengalami kering secara berkala.

Sonokeling terutama dimanfaatkan kayunya untuk pembuatan perabot rumah tangga dan barang kerajinan. Bagi industri perkayuan, kayu Sonokeling dikenal memiliki kualitas yang sangat baik, dalam hal tekstur dan serat kayu maupun kekuatan dan keawetannya. Tektur atau pola serat pada kayu Sonokeling sangat indah dengan warna ungu bercoret-coret hitam atau kadang berwarna hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan.

Selain memiliki tekstur halus dan serat kayu yang dekoratif, kayu Sonokeling pun dikenal memiliki tingkat kekuatan dan keawetan, terutama pada bagian teras kayu, yang tinggi. Kayu Sonokeling tahan terhadap serangan rayap, serangga, dan jamur perusak kayu lainnya meski tanpa memakai bahan pengawet.

Dengan keunggulannya tersebut, kayu Sonokeling layak dianggap sebagai kayu mewah dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Bahkan kualitas dianggap hampir menyamai kayu Jati. Sehingga kayu jenis ini kerap dipakai dalam industri mebe, kerajinan tangan, dan pembuatan perabot rumah tangga lainnya. Digunakan juga sebagai venir kayu lapis kualitas prima hingga sebagai bahan lantai parket (lantai kayu).

Dengan nilai ekonomisnya yang tinggi, membuat eksploitasi tanaman ini menjadi ancaman utama bagi kelestarian pohon Sonokeling. Populasi pohon Sonokeling di alam bebas terus menurun bahkan cenderung sulit ditemukan. Oleh karena itu Daftar Merah IUCN mendaftar tanaman ini sebagai spesies Vulnerable (Rentan) sejak tahun 1998.

Klasifikasi Ilmiah Sonokeling. Kerajaan: Plantae. Divisi: Tracheophyta. Kelas: Magnoliopsida. Ordo: Fabales. Famili: Fabaceae. Genus: Dalbergia. Spesies: Dalbergia latifolia Roxb.

Referensi dan gambar :
www.iucnredlist.org/details/32098/0
www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ild-1844
rimbakita.blogspot.com/2012/11/kayu-sonokeling.html
id.wikipedia.org/wiki/Sonokeling
www.wood-database.com/lumber-identification/hardwoods/east-indian-rosewood
commons.wikimedia.org/wiki/Dalbergia_latifolia (gambar pohon Sonokeling)
bandungindah.indonetwork.co.id (kayu Sonokeling)

Hebatnya Desainer Indonesia, Ubah Kayu Limbah Jadi Jam Tangan Unik

$
0
0

SITUS Inggeris, thtelegraph.co.uk mengunggah video kehebatan perajin Indonesia yang mengubah kayu limbah menjadi jam tangan yang bebanggakan. Dengan cara melakukan daur ulang.

Desainer Indonesia itu bekerja di perusahaan Indonesia, Matoa meningkatkan nilai tambah kayu limbah menjadi jam tangan yang unik dan menarik. Pembuat arloji Matoa telah menemukan cara untuk membantu menghemat sumber daya alam Bumi dan mendorong penggunaan bahan daur ulang.

Disini Videonya:

Perusahaan Matoa didirikan untuk mendaur ulang kayu dari furnitur dan ternyata mereka ubah menjadi jam tangan klasik. Berbasis di Indonesia, mereka berpaling blok kayu limbah didesain menjadi jam tangan unik dan elok.

Nama Matoa  ini terinspirasi pada jenis pohon yang terancam punah di Papua, provinsi paling timur Indonesia. Perusahaan menjual hasil karyanya di seluruh Indonesia dan mengekspornya ke sembilan negara – meskipun hanya bisa memproduksi 25 unit jam tangan setiap hari. (priyo suwarno-TribunNews)


Foto-foto Suku Laut di Indonesia yang Menghebohkan Dunia

$
0
0

Kehidupan keras suku Badjao di tepi timur laut Kalimantan yang menghebohkan dunia. FOTO: Kaszlikowski.

SEORANG fotografer asal Polandia David Kaszlikowski telah mengabadikan kehidupan sehari-hari suku laut yang hidup berkeliaran di antara Kalimantan, Indonesia dan Filipina. Foto-foto kehidupan suku yang berbahaya itu kini menjadi perhatian di dunia maya.

Suku itu adalah Suku Badjao yang dipotretnya pada 2010 silam. Suku itu tinggal di tepi timur laut Kalimantan dan selama berabad abad hidup dari rezeki di laut.

Kehidupan keras suku Badjao di tepi timur laut Kalimantan yang menghebohkan dunia. FOTO: Kaszlikowski.

“Orang-orang Badjao adalah penyelam sangat berpengalaman yang memiliki cara unik untuk berburu. Mereka dapat menangkap ikan mereka dengan menahan napas dan berjalan di sepanjang dasar laut,” ujar Kaszlikowski seperti dilansi Daily Mail.

Suku ini sendiri tinggal di kapal lepas pantai. “Mereka juga tidak diakui oleh pemerintah Malaysia dan tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan, sehingga banyak generasi muda sekarang meninggalkan cara hidup untuk hidup di darat,” ujarnya.

Kaszlikowski, yang merupakan spesialis dalam petualangan dan fotografi outdoor, menghabiskan beberapa hari dengan orang Badjao dalam upaya untuk menangkap cara unik hidup mereka. Lihat foto-fotonya di bawah ini:

Kehidupan keras suku Badjao di tepi timur laut Kalimantan yang menghebohkan dunia. FOTO: Kaszlikowski.
Kehidupan keras suku Badjao di tepi timur laut Kalimantan yang menghebohkan dunia. FOTO: Kaszlikowski.
Kehidupan keras suku Badjao di tepi timur laut Kalimantan yang menghebohkan dunia. FOTO: Kaszlikowski.
Kehidupan keras suku Badjao di tepi timur laut Kalimantan yang menghebohkan dunia. FOTO: Kaszlikowski.
Kehidupan keras suku Badjao di tepi timur laut Kalimantan yang menghebohkan dunia. FOTO: Kaszlikowski.
Kehidupan keras suku Badjao di tepi timur laut Kalimantan yang menghebohkan dunia. FOTO: Kaszlikowski.

(mas/jpnn/kin)

Delapan Penemuan Ilmuwan Indonesia Mendunia

$
0
0

PENEMUAN hebat ternyata tidak hanya dimonopoli ilmuwan mancanegara. Indonesia juga memiliki banyak ilmuwan jempolan yang karya dan penemuannya mendunia.

Tim Litbang Koran Sindo mencatat sedikitnya ada delapan ilmuwan di Tanah Air yang penemuannya diakui dunia:

1. BJ Habibie
Penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie, teknologi di bidang pesawat Terbang

Di bidang teknologi pesawat terbang, Habibie dikenal sebagai “Mr Crack” karena keahliannya menghitung crack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang. Di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli dirgantara mengenal apa yang disebut Teori Habibie, Faktor Habibie, Fungsi Habibie.

2. Profesor Mezak Arnold Ratag
Penemu Planetary Nebula Cluster

Astronom lulusan ITB Bandung ini namanya telah diabadikan di 120 Planetary Nebula Cluster, termasuk Ratag-Ziljstra-Pottasch- Menzies dan Ratag-Pottasch cluster, yang ditemukannya.

 

3. Josaphat TS Sumantyo
Penemu radar 3 dimensi (3D)

Totalitas dan dedikasinya di bidang antena, sensor, dan radar, membuat Josh meraih berbagai penghargaan dari Chiba University, antara lain Nanohana Venture Competition Award, Nanohana Competition Award hingga Chiba University President Award.

4. Johny Setiawan
Penemu planet baru HIP 13044b

Johny Setiawan merupakan lulusan doktor termuda di Albert-Ludwigs Universitas, Greiburg, Jerman. Dia adalah satu-satunya ilmuwan non Jerman yang menjadi Ketua Tim Proyek Max Planck Institute for Astronomy, di Heidelberg, Baden-Wurttemberg, Jerman sejak 2003. Dia telah banyak menemukan planet, mulai dari planet bernama HD 47536 b, HD 11977 b, HD 47536 c, HD 70573 b, HD 110014 b, hingga TW Hydrae b.

5. Warsito
Penemu alat pemindai (ECVT) 4 dimensi (4D)

Warsito adalah seorang penemu yang mengembangkan teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) 4 dimensi pertama di dunia. Ilmuwan muslim dari Indonesia ini juga sebagai pemilik paten ECVT yang didaftarkan di dokumen paten Amerika Serikat (AS).

6. Eniya Listiani Dewi
Penemu membran sel bahan bakar

Eniya Listiani Dewi, seorang peneliti madya pada Pusat Teknologi Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Doctor of Engineering lulusan dari Waseda University Tokyo Jepang ini memilih bidang Kimia Terapan, dan mendalami studi tentang polimer serta katalis untuk fuel cell. Pada 2003, dia mendapat penghargaan Mizuno Award, dan Koukenkai Award dari universitasnya berkat temuan katalis fuel cell baru yang menggunakan unsur Vanadium.

7. Profesor Khoirul Anwar
Penemu sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (orthogonal frequency division multiplexing)

Profesor Khoirul Anwar pemilik paten di Jepang atas sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology. Dia mengurangi daya transmisi pada orthogonal frequency division multiplexing.

8. Yogi Ahmad Erlangga
Penemu rumus matematika berdasarkan persamaan Herlmholtz guna pencarian sumber minyak bumi

Yogi Ahmad Erlangga seorang ilmuwan muda Indonesia meraih gelar doktor dari Universitas Teknologi Delft, Belanda pada usia yang terbilang muda, 31 tahun. Di negeri Kincir Angin, dia dinobatkan sebagai doktor matematika terapan.

Rumus matematikanya melambungkan nama Yogi di perusahaan minyak raksasa dunia. Rumus matematika yang dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak bisa bekerja lebih cepat dengan akurasi tinggi.
(dmd)

source: http://autotekno.sindonews.com/read/998976/124/delapan-penemuan-ilmuwan-indonesia-mendunia-1431075043

Orang Indonesia di Balik Temuan Planet Alien

$
0
0

Elin Yunita Kristanti 

Ini temuan cukup besar dalam dunia astronomi. Sebuah planet baru. Ditemukan oleh Max Planck Institut fur Astronomie (MPIA) di Jerman. Diberi nama Planet HIP 13044b, sebab dia mengelilingi HIP 13044, sebuah bintang tua yang sudah sekarat. Temuan baru ini dilansir Kamis, 18 November 2010. Dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia hari ini.

Kisah tentang angkasa luar, temuan planet, dan sebagainya kerap kali membuat kita kagum. Kadang juga bingung. Sebab istilah dan kodenya begitu banyak. Agar cerita tentang planet baru itu mudah dipahami, ada baiknya kita buka kembali cerita para guru soal jagat raya ini.

Semenjak di bangku sekolah kita diajari bahwa dalam jagat raya ini terdapat sejumlah galaksi. Salah satunya adalah Milky Way, yang oleh kita lebih dikenal dengan sebutan Galaksi Bima Sakti. Dalam Bima Sakti itulah bumi yang kita huni ini dan sejumlah planet lain menetap.

 

Di luar itu masih banyak galaksi lain. Salah satunya adalah sebuah galaksi mini. Planet-planet di galaksi mini mengitari sebuah bintang induk bernama HIP 13044. Para ahli menghitung bahwa galaksi mini ini berjarak sekitar 2000 tahun cahaya dari bumi.

Tapi bintang induk itu kian renta. Daya gravitasi terhadap sejumlah planet yang mengitarinya kian lemah. Melemahnya daya gravitasi itu menyebabkan sejumlah planet terlepas dan disedot oleh daya gravitasi galaksi yang lain.

Satu dari sekian planet di sekitar bintang yang renta itu, ditarik oleh daya gravitasi Galaksi Bima Sakti. Daya tarik itu menyebabkan planet itu masuk ke dalam lingkungan Galaksi Bima Sakti. Proses penarikan itu juga kerap disebut sebagai “kanibalisme” galaksi. Sejumlah ahli menaksir bahwa proses kanibalisme itu terjadi 6 hingga 9 miliar tahun silam.

Planet yang masuk ke Bima Sakti itulah yang ditemukan sejumlah astronom di Jerman tadi. Lantaran dia berasal dari lingkungan HIP 13004, maka planet yang baru ditemukan itu diberi imbuhan b menjadi HIP 13004b. Planet ini menjadi “anak kost” di Galaksi Bima Sakti. Ukurannya, sedikit  lebih besar  dari Yupiter.

Apa pentingnya temuan planet baru itu buat kita?

Rainer Klement dari MPIA menuturkan bahwa temuan itu sangat menarik, sebab inilah pertama kalinya manusia menemukan adanya planet lain di luar galaksi kita. Temuan itu juga, lanjut Rainer, membuka jalan bagi para astronom untuk meneliti kelangsungan hidup galaksi Bima Sakti, juga kelangsungan hidup bumi yang kita huni ini.

Para ahli itu menghitung bahwa sekitar lima miliar tahun yang akan datang, Matahari juga perlahan akan redup. Dia akan memasuki fase “raksasa merah” yaitu fase di mana kekuatannya meredup dan daya grativitasinya melemah. Ketika daya gravitasi melemah itulah, planet-planet yang mengitarinya–termasuk bumi– “dimangsa”  oleh matahari atau disedot oleh gravitasi galaksi yang lain.

“Penemuan ini sangat menarik terutama ketika kita memahami masa depan tata surya, bahwa Matahari juga akan berubah menjadi ‘raksasa merah’ lima miliar tahun mendatang,” kata pemimpin proyek, Johny Setiawan – astronom Indonesia yang juga bekerja di MPIA.

Lalu mengapa si HIP 13044b itu selamat dan tidak tertelan oleh planet induknya. Johny memperkirakan lantaran planet itu berotasi lebih cepat dari planet-planet yang lain. Namun dia tidak akan hidup selamanya, sebab bintang induk itu akan berkembang dalam tahap evolusi berikutnya. Saat itulah nanti– miliaran tahun lagi– planet ini tertelan.

Johny setiawan memperkirakan bahwa nanti,  saat Matahari memasuki fase penuaan dan  menjadi raksasa merah, Bumi mungkin tak akan selamat.
“Planet-planet dalam, termasuk Bumi, mungkin tidak akan bertahan hidup,” kata Johny Setiawan pada SPACE.com. “Tapi Jupiter, Saturnus dan planet-planet luar mungkin pindah mendekat, persis seperti yang kami deteksi.”

Namun, pada akhirnya semua akan binasa. Suatu ketika si Yupiter itu pun akan tertelan, sebagaimana nasib si HIP 13044b, yang karena datang dari antah berantah itu kemudian disebut planet “Alien”.

Dipimpin Astronom Indonesia

Kita boleh berbangga karena tim penemu planet alien ini dipimpin astronom Indonesia, Johny Setiawan.Dr.rer.nat.  Meski gemilang di luar negeri, tak banyak orang Indonesia yang tahu siapa dan sepak terjang sang astronom.

Pria kelahiran 16 Agustus 1974 ini bekerja di Max Planck Institute for Astronomy (MPIA), Jerman. Hebatnya, ia orang non-Jerman yang dipercaya berkali-kali sebagai ketua tim proyek.

Ia bergabung sebagai peneliti post-doctoral di MPIA, di Department of Planet and Star Formation sejak Juni 2003. Di tahun yang sama pula ia mulai memimpin penelitian di observasi bintang dan planet ESO La Silla. Selain itu, ia juga bekerja secara khusus di sejumlah projek seperti ESPRI (Pencarian Planet dengan PRIMA/ Phase-Referenced Imaging and Micro-arcsecond Astrometry).

Sebelum penemuan terbaru soal planet alien itu, Johny dan timnya menemukan sekitar 10 planet baru, meski tak semua dipublikasikan. Pada 2008, misalnya, ia dan timnya menemuka planet yang diberi nama TW Hya b. Planet tersebut mengelilingi bintang TW Hydrae itu berada di konstelasi Hydra yang berjarak 180 tahun cahaya dari Bumi.

Penemuan ini membuat kaget dunia astronomi. Sebab, dalam kurun waktu 12 tahun terakhir,  tak satu pun planet yang muncul dari bintang muda.

Pada 2005 tim peneliti yang sama juga berhasil menemukan planet ekstrasolar lain yang diberi nama HD 11977 b yang juga memberikan informasi tentang evolusi dari sistem tata surya lain berkaitan dengan eksistensi planet jika bintang induk kehabisan sumber energi.

Sebagai asli Indonesia, Johny menguasai bahasa ibu, Bahasa Indonesia. Dan pergaulannya di Eropa membuat ia  lancar berbahasa Jerman, Inggris, Spanyol, dan Prancis.

Selain bekerja di MPIA, Johny aktif memberikan ceramah soal astronomi, baik di Jerman maupun Indonesia.

Menurutnya, kegiatan sosial dan publik dalam komunitas ilmiah, dan hubungan antara akademisi, sains maupun non-sains sangat penting artinya untuk mentransfer ilmu pengetahuan dalam arah horisontal dan vertikal.

Selain kesibukan sebagai ilmuwan, Johny juga punya hobi memasak. Dia bisa memasak hampir semua jenis masakan tradisional Indonesia, yang kerap disajikan untuk kawan-kawannya sesama astronot.

(Viva News)

Kalahkan Kuala Lumpur, Abu Dhabi, dan Antalya, Lombok Terpilih Sebagai World Best Halal Tourism Destination

$
0
0

Indonesia akhirnya menyabet tiga penghargaan pada ajang World Halal Summit di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Ketiga penghargaan itu diantaranya, untuk kategori World’s Best Family Friendly Hotel, yang diberikan kepada Sofyan Hotel Betawi.

Kemudian dua penghargaan lainnya diberikan untuk destinasi wisata Lombok masing-masing untuk kategori Wolrd’s Best Halal Honeymoon Destination dan World Best Halal Tourism Destination. 

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya tiga penghargaan itu akan memperkuat branding pariwisata Indonesia di mata dunia.

Gelar ini, menurut Arief cukup membanggakan apalagi jika melihat dua saingan kuat Indonesia di Asia tenggara yaitu Thailand dan Malaysia tidak mendapatkan satu gelarpun.

“Penghargaan ini cukup prestisius, dan menajamkan positioning lombok sebagai destinasi halal tourism kelas dunia,” kata Arief dalam keterangannya hari ini, Rabu (21/10).

Adapun dalam perhelatan tersebut setidaknya ada 14 kategori yang diperebutkan.

Nah, dengan diraihnya tiga penghargaan itu diharapkan Indonesia bisa mengambil pasar pariwisata dari Timur Tengah.

Sebab, spending untuk pariwisata dari Timur Tengah diperkirakan cukup besar. Untuk spending UEA saja, mencapai US$ 1.700 per kepala.Jumlah itu merupakan yang terbesar dibandingkan negara Timur Tengah lainnya. Arab Saudi saja hanya sebesar US$ 1.500 per kepala.

Sementara rata-rata spending untuk negara Timur Tengah sebesar US$ 1.200 per kepala.

Sekadar informasi, penganugerahan tersebut diumumkan dalama perhelatan The World Halal Travel Summit and Exhibition 2015 yang digelar di Abu Dhabi UE. Acara tersebut berlangsung sejak tanggal 19-21 Oktober 2015 ini.

Kontan.co.id

Satu Slot MotoGP untuk Indonesia di 2017?

$
0
0

Pemegang hak komersial sekaligus penyelenggara MotoGP, Dorna Sport, memberikan janji Indonesia akan mendapatkan slot tuan rumah MotoGP musim 2017 jika bisa memenuhi semua persiapan sebelum Sidang Umum Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) pada November nanti.

Hal ini disampaikan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta ketika bertemu dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Dalam pertemuan tersebut, hadir Menpora Imam Nahrawi, juru bicara Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, Direktur Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto, dan mantan pebalap nasional Ananda Mikola.

“Tentu saja iya,” tutur Carmelo Ezpeleta kepada para wartawan soal jaminan Indonesia menjadi tuan rumah.

“Kami tahu banyak negara yang ingin menjadi tuan rumah MotoGP, tapi sekarang fokus kami ke Indonesia. Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Menpora.”

Ezpeleta mengatakan, banyak keputusan telah diambil sejak pertama kali Dorna datang ke Indonesia bulan Mei lalu, termasuk salah satunya adalah Dorna Sport bersama dengan FIM memutuskan untuk memberikan salah satu slot tuan rumah MotoGP untuk Indonesia.

Namun, menurut Ezpeleta, masih banyak hal perlu dilakukan, dan Indonesia diharapkan bergerak cepat mematangkan segala persiapan. Ezpeleta yang mengaku telah melihat Sirkuit Sentul juga mengatakan Indonesia perlu membangun banyak hal dan juga mengubah banyak infrastruktur.

“Untuk sekarang tidak ada kompetisi siapa yang akan jadi tuan rumah. Jika Indonesia memenuhi persyaratan, maka akan menjadi tuan rumah,” ucap Carmelo Ezpeleta yang juga mengatakan bahwa salah satu sasaran Dorna mengadakan MotoGP di Indonesia adalah karena Indonesia memiliki pasar kendaraan roda dua yang besar.

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta (ketiga dari kiri) bersama dengan Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto, Ananda Mikola, dan Tinton Soeprapto di Kantor Kemenpora, Jakarta. Rabu (21/10). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)

Sidang Umum FIM yang akan memutuskan tuan rumah beserta kalender MotoGP 2017 sendiri akan digelar pada November mendatang. Thailand, Kazakhtan, Finlandia, dan Brasil, disebut-sebut sebagai saingan dari Indonesia.

“Kami akan tunjukkan bahwa Indonesia pantas jadi tuan rumah. Banyak keuntungan yang bisa didapat dari sini. Anda berani keluar miliaran, Anda akan dapat triliunan,” ujar Mikola.

Pekerjaan Rumah Indonesia

Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan pemerintah untuk bisa memesan tempat bagi Indonesia di MotoGP 2017. Gatot menyebutkan, yang pertama adalah dari aspek penyusunan Keputusan Presiden (Kepres) sebagai dasar hukum.

Lalu, seperti yang disebutkan Carmelo sebelumnya, hal selanjutnya adalah masterplan, sementara ketiga adalah anggaran.

“Kami di anggaran APBN murni sudah memberikan lima miliar (untuk initial payment pada Dorna), mungkin terlalu kecil, tapi ini baru awal saja dengan harapan dapat menjadi trigger dan mengundang dunia usaha. Yang jelas mereka (Dorna) akan menunggu general assembly FIM terlebih dahulu. Kalau oke, mereka akan sering-sering ke sini,” ucap Gatot.

Secara terpisah, Tinton menambahkan bahwa sekarang tugas Indonesia hanya membuat Letter of Intent (LoI) dan rancangan masterplan.

Tinton berharap pemerintah daerah Kabupaten Bogor secepatnya mengeluarkan izin site plan yang telah diserahkan. “Ada sedikit perubahan, namun masterplan dalam satu bulan bisa jadi. Pembangunannya satu tahun,” tuturnya.

“Kami juga butuh payung hukum untuk pengakuan acara ini karena melibatkan banyak instansi. Jadi business to business-nya itu baik dan terpagari.”

“Jangan sampai nanti orang mengeluarkan sesuatu kemudian meminta, ‘Saya dapet apa?’. Sekali kami renovasi, kami tidak perlu merenovasinya kembali dalam 10 tahun yang akan datang. Ini manfaatnya ke mana-mana.”

Renovasi tempat dan lintasan balap rencananya akan dimulainya pada bulan Maret atau April 2016 dan diperkirakan selesai satu tahun berikutnya 2017. Jika semua persyaratan terpenuhi, ajang balap darat seri Indonesia akan dimulai sekitar bulan Oktober atau November.

Mengenai pembagian anggaran antara pihak pemerintah dan swasta, serta pembagian peran atau kerjasama dengan pihak-pihak terkait, Gatot belum bisa berbicara banyak.

“Sejauh ini kami belum bisa mengungkapkan karena LoI belum, masterplan belum, dan kontrak juga belum. Ini masih konsumsi pembahasan internal kami,” ucapnya.  (vws)

CNN Indonesia

Kamera Lubang Jarum Karya Anak Bangsa

$
0
0
Kamera lubang jarum merupakan sebuah kamera dimana tidak menggunakan lensa untuk menangkap gambar, melainkan membutuhkan sebuah ruang kedap cahaya serta sebuah lubang kecil untuk memproyeksikan gambar secara terbalik. Dengan seiring berkembangnya IPTEK, kamera berteknologi analog ini mulai berangsur ditinggalkan.
Kali ini anak bangsa yang berasal dari kota Bandung, menghadirkan sebuah kamera lubang jarum yang diberi nama Onrust Pinhole Camera. Kamera lubang jarum ini memiliki bodi yang terbuat dari bahan kayu jati. Sebenarnya untuk membuat sebuah kamera lubang jarum bisa memakai bahan apa saja, meskipun itu barang bekas tak terpakai sekalipun.

Sang pembuat kamera lubang jarum ini adalah Arie Haryana, pemuda yang berasal dari Bandung ini sebelumnya juga telah berhasil membuat Neo Pinhole yang sudah dipasarkan sekitar setahun yang lalu. Sama seperti pendahulunya, Onrust Pinhole Camera ini juga dipasarkan melalui media sosial .

Perbedaan Onrust dengan Neo adalah dari segi estetikanya. Serta pada segi komponennya, Onrust lebih berkelas dibandingkan dengan pendahulunya, namun demikian sang pembuat kamera ini tak menampik jika hasil karyanya ini masih jauh dari kata sempurna.

Hal ini karena tujuan awal sang pembuat kamera unik ini hanya ingin memberitahukan kepada semua orang, terlebih kepada anak muda yang kreatif, bahwa membuat kamera itu tidak serumit yang kita banyangkan sebelumya. Bahkan barang-barang bekas disekitar kita pun bisa menjadi sebuah kamera jika kita menuangkan ide kreatif pada benda tersebut.

Arie pun juga mengungkapkan bahwa kotak pembungkus kamera ini juga dapat digunakan sebagai kamera lubang jarum lain dengan dimensi yang lebih besar. Untuk spesifikasi dari kamera ini sangar sederhana, bodinya terbuat dari bahan kayu jati, format film 35mm, panjang fokal 25mm, serta aperture f/119. Tak hanya itu saja, kamera lubang jarum ini juga hadir dengan tripod di bagian bawah kamera ini.

Bagi Anda yang berminat membeli Onrust Pinhole Camera, dapat membelinya melalui situs resminya. Kamera unik dari bahan kayu ini hanya dibanderol Rp319.000 saja. Pembuatan kamera ini pun masih memberdayakan usaha kecil menengah (UKM) yang berlokasi di kota Bandung.

Arie sendiri mengungkapkan bahwa jika kamera ini dibuat dengan skala pabrik besar, maka waktu produksi akan jauh lebih cepat. Serta dapat menghemat biaya pembuatan, sehingga harga kamera ini dapat menjadi lebih murah. Namun bagi Arie, memajukan daerah asalnya sendiri lebih penting ketimbang mencari keutungan semata.(dna/bt)

Sumber : DNA Berita

Inilah Motor Buatan Tangan Karya Anak Bangsa

$
0
0

Oleh : Krisna Wicaksono

Sejatinya Indonesia memiliki banyak sekali orang-orang yang kreatif yang bergerak di berbagai bidang. Salah satunya adalah Agus Sudariswanto, warga Yogyakarta yang gemar membuat motor modifikasi yang hasilnya cukup mengagumkan.

Dilansir dari situs Autoevolution Kamis 11 Desember 2014, Agus baru saja menyelesaikan proyek terbarunya yang diberi nama 30th Attempt. Ia memang tidak pernah memberi nama resmi pada motor yang ia garap, hanya dilabeli dengan nomor sesuai dengan jumlah percobaan yang telah ia lakukan.

Motor hasil percobaan ke-30 ini sudah mulai terlihat lebih rapi, setelah sebelumnya Agus belajar bagaimana caranya menggunakan alat las dengan baik dan benar. Semua motor yang ia kerjakan digarap dengan menggunakan alat-alat sederhana, bahkan ia dulu sempat menggunakan batang pohon untuk membuat lekukan pada rangka motor.

Tidak banyak detil yang diberikan pada motor edisi ke-30 ini. Yang tampak hanya masih digunakannya konsep klasik, dimana hampir tidak ada penutup bodi yang digunakan. Tangki bahan bakar dibuat sendiri dengan berpatokan pada desain tangki milik Harley-Davidson Forty-Eight, namun dengan ukuran yang lebih kecil.

Joknya juga didesain minimalis, hanya berupa lempengan besi tipis yang dibalut busa dan pelapis jok berbahan kulit. Agar lebih nyaman, penyangga jok dibuat berbentuk ulir layaknya peredam kejut.

Yang unik dari motor ini adalah desain pipa kenalpotnya, dimana bentuknya hanya berupa pipa yang dibuat membentuk huruf L dengan hiasan grafir merek Darizt di sisi atasnya.

Untuk mesinnya, petunjuk hanya diberikan melalui tutup samping dimana tertulis CCW. Dari hasil pencarian di dunia maya, CCW adalah mesin buatan Tiongkok yang digunakan oleh rumah modifikasi motor Cleveland CycleWerks yang berbasis di Amerika Serikat.

Sumber: Viva.co.id

 


Dua Bandara Indonesia masuk Dalam 30 Bandara Terbaik Asia

$
0
0

SITUS sleepinginairports baru-baru ini mengeluarkan hasil survey terbaru tentang bandara terbaik di dunia. Indonesia wakilkan dua bandara.

Bandara yang masuk dalam 10 besar disebut merupakan bandara yang kebersihan, kenyamanan dan layanannya sangat baik.

Beberapa dari bandara bahkan telah memiliki bioskop, museum dan memberikan layanan wisata keliling kota gratis.

Bandara terbaik di Asia masih dipegang oleh Bandara Internasional Changi Singapura yang juga memegang penghargaan terbaik dunia tahun ini. Hampir dua dekade Singapura selalu memegang dua penghargaan tersebut.

Bandara Kualanamu, Sumatera Utara

Bandara Changi menawarkan lingkungan yang menyenangkan dan menghibur. Fasilitas yang lengkap dan kebersihan dalam level tinggi membuat Changi konsisten terpilih di posisi pertama.

Sementara di posisi kedua adalah Bandara Internasional Incheon Korea Selatan. Banyak pengunjung yang memuji bandara ini karena menyediakan berbagai fasilitas gratis, dari Wi-Fi gratis hingga tempat duduk yang sangat nyaman dan memanjakan wisatawan.

Di posisi ketiga adalah Bandara Internasional Haneda Jepang yang merupakan bandara tersibuk keempat di Asia.

Thailand dan Indonesia tidak masuk ke dalam 10 besar. Sementara tiga bandara India mengisi posisi berurutan dari nomor delapan hingga 10.

Bandara Juanda T2, Surabaya

Dua bandara Indonesia, yakni Bandara Internasional Kualanamu Medan dan Bandara Internasional Juanda Surabaya masing-masing menduduki peringkat 22 dan 26 saja.

Berikut 30 besar bandara terbaik di Asia 2015 dari Airport Survey:

1. Singapore Changi International Airport, Singapore (SIN)

2. Seoul Incheon International Airport, South Korea (ICN)

3. Tokyo Haneda International Airport, Japan (HND)

4. Taipei Taoyuan International Airport, Taiwan (TPE)

5. Hong Kong International Airport, Hong Kong (HKG)

6. Kuala Lumpur International Airport, Malaysia (KUL)

7. Osaka Kansai International Airport, Japan (KIX)

8. New Delhi Indira Gandhi International Airport, India (DEL)

9. Hyderabad Rajiv Gandhi International Airport, India (HYD)

10. Mumbai Chhatrapati Shivaji International Airport, India (BOM)

11. Bangkok Suvarnabhumi Airport, Bangkok (BKK)

12. Tokyo Narita International Airport, Japan (NRT)

13. Koh Samui Airport, Thailand (USM)

14. Trivandrum International Airport, India (TRV)

15. Cochin International Airport, India (COK)

16. Lahore Allama Iqbal International Airport, Pakistan (LHE)

17. Bangalore Bengaluru International Airport, India (BLR)

18. Mactan–Cebu International Airport, Philippines (CEB)

19. Kolkata Netaji Subhas Chandra Bose International Airport, India (CCU)

20. Karachi Jinnah International Airport, Pakistan (KHI)

21. Iloilo International Airport, Philippines (ILO)

22. Kualanamu International Airport, Indonesia (KNO)

23. Da Nang International Airport, Vietnam (DAD)

24. Clark International Airport, Philippines (CRK)

25. Baku Heydar Aliyev International Airport, Azerbaijan (GYD)

26. Surabaya Juanda International Airport, Indonesia (SUB)

27. Penang International Airport, Malaysia (PEN)

28. Hanoi Noi Bai International Airport, Vietnam (HAN)

29. Beijing Capital International Airport, China (PEK)

30. Kota Kinabalu International Airport, Malaysia (BKI)

(Utami Evy Riyani – Okezone.com)

Karya-karya Unik Inventor-inventor Indonesia

$
0
0

Mengantuk saat mengendarai motor, butuh pelepasan dari stres yang terasa menghimpit, atau kesal menanti angkutan umum yang seakan ‘hanya Tuhan yang tahu kapan datangnya’, dirasakan oleh banyak orang.

Tak sekadar gerutu, dari otak yang kreatif, tercetus solusi dari berbagai masalah dalam hidup manusia. Dari yang ‘gawat’ hingga persoalan yang terkesan remeh temeh namun sejatinya penting.

Berikut 5 karya penemu Indonesia yang dari Majalah Sains Indonesia.

1. ‘Peramal’ Datangnya Busway

Gara-gara kesal karena bus Trans Semarang yang dinanti tak kunjung tiba, ide kreatif didapat dua siswa SMAN 3 Semarang, Ravin Alvin Razaqi dan Aji Wijaya Abadi.

Mereka berusaha menciptakan teknologi yang dapat menentukan lokasi kendaraan transportasi publik dan mengirim informasi tersebut kepada calon penumpang secara real-time.

Berbekal kemampuan programing yang diperoleh secara otodidak, 2 siswa kelas X itu mengotak-atik sebuah ponsel kamera bekas dengan sistem operasi Android.

Mereka memodifikasi perangkat itu untuk mengambil gambar lingkungan di sekitar kendaraan dalam bentuk video dan mentransfernya melalui internet ke sebuah situs yang dapat diakses melalui ponsel atau tablet.

Alat yang dinamakan ‘Trans Detector’ itu bekerja seperti CCTV tanpa kabel yang gambarnya bisa diakses oleh siapa saja. “Dengan mengetahui di mana posisi kendaraan, setidaknya kita bisa mengantisipasi kalau datangnya terlambat. Selain itu, waktu menunggu dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan aktivitas lain,” ujar Ravin.

Selain pada bus Trans Semarang, alat ini juga bisa juga diaplikasikan pada kendaraan lain. Ravin dan Aji pernah memamerkan hasil karya mereka dalam ajang New Young Inventor Award (NYIA) yang diselenggarakan LIPI Oktober 2014 lalu.

2. Aromaterapi Kencur

Sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) memanfaatkan kencur (Kaempferia galanga L.) dalam karya mereka.

Fitrotun Nikmah, Nurul Chotimah, Siti Rosidah, Nurdin Kurniawan S, dan Kurnia Wachidah, membuat lilin aromaterapi dari kencur. Rimpang itu sejak zaman dulu memang dikenal memiliki khasiat jamu maupun pengobatan lain.

“Lilin yang dihasilkan akan mengeluarkan wangi aromaterapi kencur yang berfungsi sebagai farmakoterapi. Saat lilin dibakar wangi aromaterapi yang dikeluarkannya memberi efek menenangkan,” beber Dewi.

Siapa pun yang menghirup senyawa tersebut, lanjut Dewi, akan merasa rileks dan nyaman. Senyawa minyak atsiri yang keluar saat dibakar juga memiliki khasiat lain, yakni sebagai anti serangga.

Selama ini, produk lilin aromaterapi yang telah beredar di pasaran hanya terbatas pada bentuk yang sama, yakni tabung. Inovasi
dilakukan terhadap bentuk dan warna lilin kencur ini agar lebih menarik, dengan dicetak berbentuk aneka buah, binatang, dan bunga.

Lilin pun dikemas dalam boks plastik transparan berisi empat lilin dan dijual seharga Rp 25 ribu per boks. Warna lilin dipoles
menggunakan pewarna waxoline. “Karena dibuat dari bahan alami, tentu saja terapi yang dijalani tidak memiliki efek samping malah jauh lebih menyehatkan, ujar Dewi.

Atas temuannya itu, merekapun diganjar medali emas pada perhelatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Semarang pertengahan 2014 lalu.

3. ‘Antigalau’ Ubah Air Laut Jadi BBM

Empat mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mencoba untuk menciptakan bahan bakar alternatif untuk menjawab krisis BBM yang kerap melanda Indonesia. Dari air laut.

Ari Dwi Saputro, Prehardi Suryo Prasetyo, Nur Aulya Fauzia, dan Muhammad Irfan — 4 mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian itu — menciptakan alat alternatif energi gas hidrogen air laut atau yang disingkat dengan Antigalau. Alat ini merupakan alat elektrolisis air laut sebagai penghasil gas hidrogen.

Anggota tim, Prehardi Suryo Prasetyo mengatakan, gas hidrogen dapat dihasilkan dari berbagai reaksi, salah satunya melalui proses elektrolisis. Proses elektrolisis adalah pemecahan air menjadi ion H+ dan ion OH- yang dihasilkan dari arus listrik yang dihantarkan menuju elektroda sebagai media reaksi.

Proses konversi gas hidrogen dari air tersebut dapat memanfaatkan air laut sebagai bahan utamanya. Air laut dipilih, tambah Prehardi, karena memiliki kadar Na+ dan Cl- yang relatif tinggi sehingga proses menghasilkan gas hidrogen dapat berlangsung maksimal.

“Sel elektrolisis air laut merupakan sistem alat yang dirancang khusus untuk dapat melakukan proses produksi gas hidrogen yang
memanfaatkan air laut sebagai bahan baku penghasil gas hidrogen. Proses produksi tersebut memanfaatkan prinsip elektrolisis sehingga dapat memecah air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen,” kata Prehardi kepada Majalah Sains Indonesia.

4. Helm Anti-kantuk

Dua mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya),  Kristiawan Manik dan Ricky Nathaniel Joevan menciptakan helm anti-kantuk. Sebagai solusi untuk mengurangi angka kecelakaan sepeda motor.

Ide awal membuat helm anti kantuk, kata Kristiawan, muncul setelah membaca berita mengenai tingginya angka kecelakaan sepeda motor pada mudik Lebaran 2013. Berbarengan dengan menggarap tugas pada mata kuliah Design Project, ia dan Ricky mulai lebih serius merancang helm anti kantuk.

“Saat mudik Lebaran 2013 saja ada 3.675 kecelakaan fatal yang mengakibatkan pengendara motor meninggal atau mengalami luka sangat parah. Kecelakaan disebabkan karena pengendara mengantuk. Kami mulai berpikir, kenapa kita tidak membuat alat pencegah kantuk bagi pengendara motor, yang efektif namun ekonomis sehingga bisa dijangkau semua kalangan,” kata Kristiawan.

Untuk mewujudkan ide tersebut, mereka mencari berbagai referensi. “Mulai dari sibuk mencari referensi sampai membuat dan mencoba alat, waktu yang kami habiskan sekitar satu tahun. Syukurlah, berkat bantuan dosen, kami bisa mendapatkan dana dari Program Kreativitas Mahasiswa sehingga bisa mengembangkannya,” katanya.

Sekilas, helm karya mereka tidak berbeda dengan pelindung kepala pada umumnya. Ketika melihat kabel yang menjulur, baru akan terlihat bedanya.

Berkat inovasi ini, Kristiawan dan Ricky meraih medali emas di International Invention, Innovation and Design di Universiti Teknologi Mara (UiTM), Malaysia pada Agustus 2014 lalu. Lomba itu diikuti 112 peserta dari berbagai negara, antara lain dari Amerika Serikat, Australia, Swedia, dan Malaysia.

5. Sampo dari Kulit Pisang

Kulit pisang yang hanya berakhir di tempat sampah menantang tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta untuk memanfaatkannya.

Kulit pisang (Musa paradisiaca), selama ini paling hanya sekadar untuk  makanan ternak. Wijayanti, Danish Oktaviana, dan Annisa Sholihahwati — mahasiswa program studi Kimia dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA) itu mengubah ‘sampah’ tersebut menjadi sampo pembersih rambut.

Wijayanti menjelaskan, kulit pisang merupakan salah satu bahan alami yang di dalamnya terkandung 14,28 % kalium. Cara pengolahannya, kulit pisang yang telah dijemur hingga kering kemudian dibakar sampai terbentuk bara. Bara tersebut kemudian direndam dengan  menggunakan air bersih selama 7 hari sehingga akan  menghasilkan cairan basa yang dapat digunakan sebagai sampo.

“Kalium yang membentuk unsur basa ini  akan bereaksi dengan pengotor rambut  seperti  keringat  yang bersifat asam sehingga akan terjadi reaksi penetralan. Sampo dari kulit pisang ini dibuat dari kulit pisang raja dan kulit pisang kepok. Kedua jenis tersebut dipilih karena cukup mudah diperoleh,” kata Wijayanti.

Penelitian tahap pertama adalah  pembuatan sampo dari kulit pisang raja. Prosedur pertama yang dilakukan adalah memilih kulit pisang yang baik. Kulit pisang yang dipilih adalah kulit pisang yang belum berjamur. (Ein/Ans)

liputan6.com

Mobil Tenaga Surya Karya ITS Surabaya ini Sukses Mengarungi 3000 km di Belantara Australia

$
0
0

Mobil Widya Wahana V rancangan Tim Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) berhasil menyelesaikan lomba tahunan mobil bertenaga surya Darwin-Adelaide pada hari Sabtu (24/10/2015). Ini adalah kali kedua tim asal Indonesia ikut lomba tahunan bergengsi tersebut.

Mobil Widya Wahana V tersebut ikut dalam lomba kategori cruiser, dan menduduki peringkat 7 dari 12 peserta yang ikut.

Mobil pertama yang masuk finish adalah Nuna 8 milik tim asal Belanda Nuon yang masuk finish di Victoria Square di pusat kota Adelaide pada hari Kamis.

“Kami ikut kategori cruiser, yaitu mobil yang bisa ditumpangi oleh 2 sampai 4 orang, dan sampai sementara kami menduduki peringkat ke-7.” kata Aufar Nugraha manajer tim ITS ini kepada wartawan ABC Australia Plus L. Sastra Wijaya hari Senin (26/10/2015).

Tim Widya Wahana V tiba di Victoria Square Adelaide hari Sabtu.( Foto: Anthony Cramp)
Tim Widya Wahana V tiba di Victoria Square Adelaide hari Sabtu.( Foto: Anthony Cramp)

Bila tim ITS mengikuti lomba di nomor cruiser, mobil Nuna 8 bertanding di kategori challenger, dimana mobil hanya bisa diisi oleh satu orang saja.

Ini adalah kali kedua tim ITS mengikuti lomba serupa dimana di tahun 2013 mobil Widya Wahana 4 juga ikut namun tidak berhasil menyelesaikan lomba sejauh 3000 km tersebut.

“Pencapaian kami tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kami mampu menyelesaikan lomba walau harus diangkut trailer sebanyak dua kali.” tambah Aufar.

Lomba dibagi dalam berbagai tahapan, dan masing-masing tahapan memiliki batas waktu, dan karenanya ketika sebuah mobil tidak mencapai batas waktu yang ditentukan, mobil tersebut kemudian diangkut dengan trailer ke awal start tahapan selanjutnya.

“Secara keseluruhan mobil Widya Wahana V ini berhasil menjalani rute sepanjang 1600 km dari 3000 km lomba keseluruhan.” kata Aufar Nugraha lagi.

Menurutnya, tim ITS banyak belajar sepanjang lomba karena sebelumnya di Indonesia mereka tidak memiliki kesempatan yang memadai untuk melakukan uji coba kendaraan mereka.

“Dari evaluasi kami, kami sebenarnya mampu menyelesaikan lomba sejauh 3000 km ini. Namun di Indonesia kami kesulitan menemukan jalan sepanjang ini. Jadi ketika kami di Australia kami masih meraba-raba karakteristik mobil, dan baru setengah jalan, kami bisa memahaminya.” tambah Aufar.

“Dari sisi teknologi, kami tidak merasa kalah. Beban mobil juga lebih enteng. Ada mobil lain yang beratnya lebih dari 300 kg, sedangkan mobil kami beratnya adalah 280 kg, jadi lebih efisien.”

Ini adalah penampilan kedua tim ITS dalam lomba tahunan Darwin-Adelaide tersebut.(Foto: PPIA Unisa)
Ini adalah penampilan kedua tim ITS dalam lomba tahunan Darwin-Adelaide tersebut.(Foto: PPIA Unisa)

Mengapa mobil ini dinamakan Widya Wahana V? “Beberapa tahun lalu, ITS sudah mengembangkan mobil tenaga surya ini yang dinamakan Widya Wahana 1 sampai 3. Jadi untuk menghormati mereka, kami melanjutkan nama tersebut. Di tahun 2013, saya bertindak sebagai pengendara Widya Wahana IV.’ kata Aufar yang juga masih menjadi mahasiswa ITS sekarang ini.

Menurutnya perhatian besar dari ITS dalam lomba mobil bertenaga surya membuat mereka bisa mengirimkan tim untuk berlomba dan Aufar Nugraha mengharapkan ITS masih akan berpartisipasi di tahun-tahun mendatang.

(nwk/nwk) Detik.com

Tanah Minang dan Medan Pertempuran di “Battlefield 4”

$
0
0

Game perang yang sangat populer, Battlefield 4 akan punya content yang bisa didownload (downloadable content/DLC) terbaru berjulukan “Operation Outbreak” yang akan tersedia secara gratis dan…bersetting Indonesia. Kita akan diterjunkan di tengah hutan tropis yang hijau di kawasan Lembah Harau, Sumatera Barat. Lembah yang sangat indah dan ikonik, yang dijuluki “Yosemite of Indonesia”.

Penasaran dengan Indonesia di Battlefield 4? Langsung saya saksikan video peperangan Battlefield 4 Operation Outbreak di Sumatra, Indonesia.

Sumber : Gamexeon.com, Wikipedia

Bagaimana Membuat Ribuan Pulau di Indonesia terkoneksi Internet? Ini Jawaban Google untuk Indonesia

$
0
0

Google installing hundreds of internet-enabled balloons in Indonesia

Working with three local internet providers, Google is trying to expand in Indonesia by installing helium-filled balloons in the stratosphere

Artikel dari The Guardian

Only 29% of Indonesia’s 255 million people currently have internet access, described by Google co-founder Sergey Brin, right, as a disadvantage for both information and communication
 

How do you connect a country made up of 17,000 islands to the internet? That’s the huge infrastructure challenge faced by Indonesia, and one that Google hopes to address using its high altitude ‘Project Loon’ balloons.

The Silicon Valley giant has partnered with three Indonesian internet service providers – Telkomsel, Axiata and Inmost – to deliver LTE connectivity to remote areas via clusters of giant helium balloons to places where fixed-line service aren’t available. It’s part of the the company’s plan to help connect some of the billions of people around the world who remain offline.

“Indonesia is the perfect fit for Project Loon,” said Mike Cassidy, project leader for Loon, speaking at Google’s headquarters in Mountain View in front of a fully inflated balloon.

“Occasionally getting out of communications range is healthy for all of us,” added Google co-founder Sergey Brin, “but if it’s part of your daily life and you don’t have access to the information and the ability to communicate with people important to you that’s a real disadvantage.”

According to eMarketer, only 29% of Indonesians have access to the internet and connection speeds are slow, largely thanks to challenging geography and a thinly spread population of around 255 million people, which makes it expensive to build a network using underwater cables. Until now, satellite-delivered internet access has been the only option for many – although the satellite dish installation and data costs can be prohibitively expensive for poorer communities.

To use Google’s balloon-based offering, people on the ground only need a mobile device to get online with speeds of up to 10 megabits per second. While Indonesia has close to 100% mobile penetration, only 23%, are smartphones, which means that even if the coverage is there, consumers may not have the devices to access the network.

 

Google will spend 12 months testing the technology with its three partners before rolling out a commercial product. Tariffs have yet to be established. The mobile operators handle the customer relationship and billing, while Google is simply building the cell ‘towers’ – balloons 20,000 metres in the air. “We’ll need many hundreds of balloons to cover Indonesia,” added Cassidy.

Project Loon was first incubated by the experimental Google X division in 2011, but was officially announced in June 2013 with a remit to help bring the internet to the two thirds of the world’s population who still don’t have access. It started with a trial involving 30 balloons over New Zealand. Since then, Google has partnered with companies in AustraliaBrazil, Sri Lanka and now Indonesia to deliver balloon-powered internet access.

Indonesia’s president Joko Widodo had due to attend the event but later withdrew.

The 12-metre tall helium-filled balloons fly in the stratosphere at altitudes of between 18km and 25km – twice as high as aeroplanes. Each balloon can provide connectivity to an area of around 40km in diameter using LTE wireless communications. People on the ground can connect to the wireless network using their mobile devices and the balloons will relay the traffic from those devices between each other and eventually back to the global internet using high-speed links.

The hundreds of balloons needed to provide coverage for each area are coordinated and tracked via mission control to optimally position the fleet to provide the best coverage. Steering is made possible by moving the balloons to different altitudes – where stratospheric winds travel in different directions.

“To provide a continuous internet service you’re talking about a complex choreography where thousands of balloons are steered and programmed in an automated fashion,” said Cassidy, adding that the system makes sure another balloon comes into range as soon as another has left.

Not everyone is happy with Loon’s arrival in Indonesia. The country’s largest telecommunication company, Telekomunikasi, rejected Google’s plan, arguing that it would undermine its own investment in fibre-optic infrastructure.

“Clearly the project would harm not only Telkom, but also other telecommunication companies. That means Google would bypass us,” Indra Utoyo, director of innovation and strategic portfolio, told Jakarta Globe.

Speaking at Google HQ, Telkomsei’s CEO Ririek Adriansyah was eager to point out that Loon won’t mean a reduction in its own cell tower infrastructure.

“Loon is focusing on hard-to-reach areas, not those we can reach using traditional methods. Without Loon these areas would probably never be covered by us as they are either too difficult or too costly,” he said.

Google isn’t the only company using experimental technologies to bring remote parts of the world online. Facebook has has plans for solar-powered drones capable of flying for three months at a time without landing, although so far the company only has only unveiled one full-sized aircraft.

Viewing all 811 articles
Browse latest View live